Istilah pelacur sering diperhalus dengan pekerja seks komersial, wanita tunasusila, pramuria, atau istilah lain yang juga mengacu kepada layanan seks komersial.
Plt Kasatpol PP Banjarbaru Marhain Rahman cek giat kawasan eks lokalisasi pembatuan (Tribun)
Dalam kehidupan sehari-hari, prostitusi dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat yang nista dan hina. Seperti halnya kisah berikut ini, simak ceritanya.
Perempuan yang mengaku warga asal Tanjung ini umurnya sudah 35 tahun dan menjalani profesi yang tak biasa.
Kabarnya, dia sudah puaskan nafsu sebanyak 30 laki-laki hanya dalam rentang waktu dua bulan terakhir ini. Sebut saja dia Tante Mer.
Piawai menghindar dari pantauan patroli petugas tim gabungan , aksinya selalu kucing-kucingan di eks lokalisasi pembatuan Jalan Kenanga.
Seolah tak ada habisnya kisah di eks lokalisasi ini, meski sudah resmi ditutup dan mayoritas pekerja seks komersial (PSK)nya pulang kampung.
Tapi tidak bagi Tante Mer, dia pilih sembunyi-sembunyi dengan tarif satu kali kencan bikin syok, hanya Rp 100 ribu.
"Dua bulan di Banjarbaru, sudah layani 30 tamu, " ucap dia mengaku kepada petugas Satpol PP Banjarbaru.
tante mer terpojok, saat lari dari kejaran petugas (tribun)
Saat dibekuk petugas, Tante Mer sempat lari, tapi gagal.
Petugas sita banyak kondom, alat kosmetik andalan Tante Mer mempercantik diri yang kini jadi barangbukti.
"Barang bukti diamankan, duit hasil praktek prostitusi Rp 300.000 hasil melayani 3 pria hidung belang hasil seminggu sebelum tertangkap, beberapa kondom, 2 handphone dan alat kosmetik," ucap Plt Kasatpol PP Banjarbaru Marhain Rahman, Kamis (28/12/2017).
Plt Kasatpol PP Banjarbaru Marhain Rahman cek giat kawasan eks lokalisasi pembatuan (Tribun)
Dalam kehidupan sehari-hari, prostitusi dipandang negatif, dan mereka yang menyewakan atau menjual tubuhnya sering dianggap sebagai sampah masyarakat yang nista dan hina. Seperti halnya kisah berikut ini, simak ceritanya.
Perempuan yang mengaku warga asal Tanjung ini umurnya sudah 35 tahun dan menjalani profesi yang tak biasa.
Kabarnya, dia sudah puaskan nafsu sebanyak 30 laki-laki hanya dalam rentang waktu dua bulan terakhir ini. Sebut saja dia Tante Mer.
Piawai menghindar dari pantauan patroli petugas tim gabungan , aksinya selalu kucing-kucingan di eks lokalisasi pembatuan Jalan Kenanga.
Seolah tak ada habisnya kisah di eks lokalisasi ini, meski sudah resmi ditutup dan mayoritas pekerja seks komersial (PSK)nya pulang kampung.
Tapi tidak bagi Tante Mer, dia pilih sembunyi-sembunyi dengan tarif satu kali kencan bikin syok, hanya Rp 100 ribu.
"Dua bulan di Banjarbaru, sudah layani 30 tamu, " ucap dia mengaku kepada petugas Satpol PP Banjarbaru.
tante mer terpojok, saat lari dari kejaran petugas (tribun)
Saat dibekuk petugas, Tante Mer sempat lari, tapi gagal.
Petugas sita banyak kondom, alat kosmetik andalan Tante Mer mempercantik diri yang kini jadi barangbukti.
"Barang bukti diamankan, duit hasil praktek prostitusi Rp 300.000 hasil melayani 3 pria hidung belang hasil seminggu sebelum tertangkap, beberapa kondom, 2 handphone dan alat kosmetik," ucap Plt Kasatpol PP Banjarbaru Marhain Rahman, Kamis (28/12/2017).
Sumber: wajibbaca.com
Loading...